EUR/USD 1.078   |   USD/JPY 155.530   |   GBP/USD 1.252   |   AUD/USD 0.661   |   Gold 2,367.24/oz   |   Silver 28.43/oz   |   Wall Street 39,478.11   |   Nasdaq 16,346.27   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 63,049.96   |   Ethereum 3,036.02   |   Litecoin 83.06   |   Ekonomi Inggris kembali mengalami pertumbuhan di kuartal pertama, 10 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CHF tetap lemah di dekat level 0.9050 di tengah sentimen dovish The Fed, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/GBP bertahan di bawah level 0.8600 setelah data PDB Inggris, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PDB awal Inggris berekspansi 0.6% QoQ di kuartal pertama versus ekspektasi 0.4%, 10 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Produsen Semen Merah Putih PT Cemindo Gemilang Tbk. (CMNT) menilai permintaan semen mulai meningkat pada Mei 2024, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Entitas Grup PT United Tractors Tbk. (UNTR), PT Energia Prima Nusantara membidik penambahan kapasitas listrik menjadi 156 MWp, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,244, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,235 pada pukul 19.45 ET (23.45 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 39,592, 17 jam lalu, #Saham AS   |   Apple (NASDAQ:AAPL) meminta maaf setelah sebuah iklan untuk model iPad Pro terbarunya memicu kritik dengan menampilkan animasi alat musik dan simbol-simbol kreativitas lainnya yang dihancurkan, 17 jam lalu, #Saham AS

Profil Penulis : A Muttaqiena

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.
Klaim pengangguran AS meningkat, tetapi dolar AS tetap kuat berkat ekspektasi tingkat suku bunga The Fed yang tetap tinggi.
Rangkuman Opini BoJ menunjukkan bahwa banyak anggota utama menyerukan kenaikan suku bunga Jepang karena inflasi dapat bertahan lama atau bahkan melampaui target.
Pound Inggris tertekan karena banyak pihak memperkirakan BoE akan memberikan sinyal pemangkasan suku bunga dalam pengumuman hasil rapat bank sentral besok.
Yen tetap menjadi salah satu mata uang favorit untuk carry trade sehubungan dengan selisih suku bunga Jepang dan Amerika Serikat yang sangat besar.
Bank Sentral Australia mengakui adanya tantangan yang lebih besar untuk menurunkan inflasi, tetapi tak ingin menaikkan suku bunga lagi.
Keragaman data ekonomi AS yang dirilis hari ini mengakibatkan dolar AS jatuh bangun dalam waktu singkat.
Jepang kemungkinan telah menggelontorkan lebih dari 50 miliar USD untuk mendongkrak kurs yen melalui beberapa gelombang intervensi.
Ketua The Fed Jerome Powell menampik rate hike, tetapi juga tak memberikan petunjuk yang jelas untuk rate cut. Akibatnya, dolar AS melempem.
Pertumbuhan ekonomi dan inflasi Zona Euro tercatat lebih tinggi, tetapi tak berdaya mengubah prospek suku bunga ECB ke depan.
Setelah diduga mendapat intervensi dari pemerintah Jepang, tren bullish USD/JPY tampaknya mengalami jeda sementara menanti katalis berikutnya.
USD/JPY sempat mencapai level tertinggi harian pada 160.23 dan kemudian ambles sampai 155.04 dalam tempo sekitar 4-5 jam.
Laporan PCE mengonfirmasi bahwa tekanan inflasi AS lebih kuat daripada perkiraan, sehingga suportif bagi dolar AS menjelang rapat FOMC minggu depan.
Hasil rapat kebijakan bank sentral Jepang memicu kekecewaan banyak pihak, sehingga aksi jual yen kembali marak.
Data menunjukkan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang lebih lambat, tetapi tekanan inflasi masih lebih tinggi dari ekspektasi.
Para petinggi Jepang terus menggencarkan peringatan intervensi mata uang, tetapi sebagian pelaku pasar mengabaikannya karena tak ada dasar fundamental yang kuat.
Data inflasi Australia tadi pagi mendorong prospek pemangkasan suku bunga mundur dari September sampai November. Hal ini positif bagi AUD/USD.
Sejumlah agenda mendatang dapat menjadi katalis yang lebih kuat bagi dolar AS dan major pairs daripada rilis data PMI kemarin.
Berita domestik Inggris mengerek GBP/USD di tengah sepinya rilis data ekonomi yang berdampak lebih tinggi dari negeri Paman Sam.
Kalender hanya memuat segelintir agenda penting yang berdampak langsung bagi forex, sehingga perhatian trader dolar beralih ke bursa ekuitas AS.
Dua petinggi Bank of England (BoE) mendukung prospek penurunan suku bunga Inggris mulai Juni.
Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan sepakat berkonsultasi mengenai masalah nilai tukar. Pasar menganggapnya sebagai ancang-ancang untuk intervensi mata uang.
Laju inflasi Inggris cukup bandel, sehingga mengerek ekspektasi suku bunga BoE dan kurs Pound Sterling.
Kurs Dolar AS dan yield US Treasury kompak mencapai level tertinggi multibulan seusai pidato beberapa petinggi The Fed kemarin.
Tingkat Pengangguran Inggris meningkat, sehingga memicu kejatuhan Pound Sterling menjelang rilis data inflasi Inggris besok.
Dolar AS tak bereaksi menghadapi kabar bentrokan Israel-Iran. Sejumlah pihak malah merasa lega atas minimnya tanda-tanda eskalasi konflik sejauh ini.