EUR/USD 1.088   |   USD/JPY 155.870   |   GBP/USD 1.271   |   AUD/USD 0.670   |   Gold 2,418.77/oz   |   Silver 31.99/oz   |   Wall Street 40,043.94   |   Nasdaq 16,685.97   |   IDX 7,266.69   |   Bitcoin 66,278.37   |   Ethereum 3,071.84   |   Litecoin 82.22   |   AUD/JPY bergerak di bawah 104.50 setelah Tiongkok memutuskan untuk mempertahankan suku bunga, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF berada di Sekitar 0.9100 dengan sentimen positif, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD dapat terkoreksi lebih rendah jika gagal menembus level 1.2700, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Potensi bullish EUR/USD masih ada menjelang pidato The Fed, 5 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp1.1 miliar dari capaian laba bersih tahun buku 2023, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp129.38 miliar, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp482.43 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,334, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,661 pada pukul 19:23 ET (23:23 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 40,179, 11 jam lalu, #Saham AS

Efek Intervensi Sirna, USD/JPY Mendaki Lagi

Penulis

Yen tetap menjadi salah satu mata uang favorit untuk carry trade sehubungan dengan selisih suku bunga Jepang dan Amerika Serikat yang sangat besar.

Seputarforex - Jepang diduga melaksanakan intervensi bertubi-tubi hingga USD/JPY mencapai level terendah tiga pekan pada 151.85 dalam perdagangan Jumat lalu. Namun, duet Ninja mulai mendaki lagi pekan ini hingga mencapai level tertinggi tiga hari pada 154.65 dalam perdagangan sesi Asia hari ini (7/Mei).

USDJPY Daily

Para petinggi Jepang terus-menerus menolak untuk menjawab apakah negaranya telah melaksanakan aksi jual dolar demi mendongkrak nilai tukar yen. Namun, data Bank of Japan (BoJ) mengungkap adanya indikasi beberapa kali intervensi mata uang dengan nilai total sekitar 9 triliun yen.

Masato Kanda, Diplomat Mata Uang Jepang, tadi pagi memeringatkan lagi bahwa pemerintah "akan terus mengambil pendekatan tegas yang sama" terhadap pergerakan yen yang tidak menentu. Selain itu, ia mengakui bahwa pemerintah tidak akan turun tangan dalam situasi pasar yang tertib.

Pernyataan Kanda gagal menggentarkan para seller yen. Reuters melaporkan sejumlah analis malah menganggapnya sebagai sinyal risiko intervensi Jepang telah berkurang.

Yen tetap menjadi salah satu mata uang favorit untuk "dijual" dalam carry trade, sehubungan dengan selisih suku bunga Jepang dan Amerika Serikat yang sangat besar. Federal Reserve terus mempertahankan tingkat suku bunga 5.25%-5.50% dalam rapat FOMC pekan lalu, sedangkan BoJ gigih mempertahankan suku bunga pada tingkat nyaris nol.

Analis DBS mengatakan bahwa yen tetap paling undervalue di antara mata uang-mata uang G10 meski nilai tukarnya menguat berkat intervensi Jepang pada pekan lalu. Sementara itu, dolar AS tetap sangat overvalue.

Yen saat ini juga menunjukkan indikasi bearish lagi terhadap berbagai mata uang mayor lain. EUR/JPY sempat menyentuh level terendah 164.00 pekan lalu, tetapi kini bertengger pada 165.90-an. GBP/JPY sempat terperosok sampai 191.35, tetapi tadi pagi membukukan level tertinggi pada 194.10.

300463
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.