EUR/USD 1.088   |   USD/JPY 155.870   |   GBP/USD 1.271   |   AUD/USD 0.670   |   Gold 2,425.36/oz   |   Silver 32.46/oz   |   Wall Street 39,811.58   |   Nasdaq 16,685.97   |   IDX 7,266.69   |   Bitcoin 66,278.37   |   Ethereum 3,071.84   |   Litecoin 82.22   |   AUD/JPY bergerak di bawah 104.50 setelah Tiongkok memutuskan untuk mempertahankan suku bunga, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF berada di Sekitar 0.9100 dengan sentimen positif, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD dapat terkoreksi lebih rendah jika gagal menembus level 1.2700, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Potensi bullish EUR/USD masih ada menjelang pidato The Fed, 10 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp1.1 miliar dari capaian laba bersih tahun buku 2023, 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp129.38 miliar, 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp482.43 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,334, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,661 pada pukul 19:23 ET (23:23 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 40,179, 16 jam lalu, #Saham AS

USD Bangkit, Euro Tumbang Gegara Deutsche Bank

Penulis

Pergolakan dalam EUR/USD terpicu oleh lonjakan CDS dan kejatuhan saham Deutsche Bank, bank terbesar di Jerman.

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) bangkit sekitar 0.6% sampai 103.30-an, sementara EUR/USD terperosok lebih dari 1.0% ke kisaran terendah 1.0710-an pada sesi Eropa hari Jumat (24/Maret). Perubahan situasi yang teramat drastis terjadi lantaran munculnya sejumlah berita yang melaporkan skandal Deutsche Bank, bank terbesar di Jerman.

EURUSD DailyGrafik EUR/USD Daily via TradingView

Beberapa bank sentral utama pekan ini bersemangat menaikkan suku bunga lagi setelah menangani sejumlah krisis perbankan yang merebak di Amerika dan Eropa pekan lalu. Mereka gigih menekankan pentingnya menaikkan suku bunga demi menekan laju inflasi, sembari mengesampingkan ancaman instabilitas perbankan yang membayangi. Namun, perkembangan terbaru menunjukkan bahwa pelaku pasar secara umum tetap mengkhawatirkan potensi penularan krisis perbankan secara global.

CNBC melaporkan bahwa saham Deutsche Bank ambles 14% hari ini, menyusul lonjakan dalam Credit Default Swaps (CDS) selama beberapa hari terakhir. CDS merupakan suatu bentuk asuransi bagi para pemegang obligasi untuk melindungi mereka dari kemungkinan gagal bayar perusahaan.

Dengan penurunan tajam itu, harga saham Deutsche Bank telah kehilangan seperlima nilainya sejak awal bulan ini. Tapi Deutsche Bank tak sendiri. Saham-saham perbankan terbesar Eropa rontok serentak, termasuk Commerzbank, Societe Generale, UBS, Barclays, dan BNP Paribas.

Tak pelak, euro ikut terseret turun. Mata uang-mata uang high risk seperti pound sterling, dolar Australia, dan dolar New Zealand ikut terinjak-injak. Di sisi lain, dolar AS kembali memainkan perannya sebagai safe haven yang cenderung menguat di tengah gejolak.

Kondisi fundamental Deutsche Bank sebenarnya lebih baik dibandingkan dengan Credit Suisse yang terpaksa diakuisisi oleh UBS beberapa waktu lalu. Deutsche Bank telah membukukan laba selama sepuluh kuartal beruntun. Pendapatan bersih tahunannya naik puluhan persen hingga mencapai rekor tertinggi pada 5.6 miliar euro dalam tahun 2022. Berbagai rasio lain menandakan ketersediaan likuiditasnya cukup memadai.

Terlepas dari itu, para pakar mengingatkan bahwa kondisi keuangan global bakal makin ketat pada tahun 2023 sebagai efek dari suku bung tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat. Seiring dengan makin ketatnya kondisi keuangan tersebut, semakin besar pula risiko stres meluas pada sektor perbankan.

"Masalah Silicon Valley Bank membawa lebih banyak perhatian pada bank," ujar Larry McDonald, pendiri Bear Traps Report, kepada CNBC, "Jadi, bank seperti Credit Suisse dan Deutsche Bank yang telah dikelola dengan sangat buruk selama beberapa dekade —dan kita berbicara tentang manajemen yang sangat jelek dan keputusan yang buruk— tiba-tiba, investor di seluruh planet, fokus pada hal itu."

Pejabat dari Departemen Kehakiman AS juga mengungkapkan bahwa beberapa bank di Eropa tengah diinvestigasi mengenai keterlibatan mereka dalam membantu para pengusaha Rusia untuk menghindari sanksi yang dijatuhkan Barat dalam sengketa Rusia-Ukraina. Beberapa bank yang dimaksud antara lain Credit Suisse dan UBS.

Download Seputarforex App

299193
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.


Taufik Yuliansyah
dimana saya bisa mendapatkan update berita fundamental seperti yg anda paparkan secara cepat dan exklusif?
Seputarforex
Anda bisa coba download aplikasi Seputar Forex agar tidak ketinggalan berita fundamental.