EUR/USD 1.088   |   USD/JPY 155.870   |   GBP/USD 1.271   |   AUD/USD 0.670   |   Gold 2,418.77/oz   |   Silver 32.15/oz   |   Wall Street 40,021.92   |   Nasdaq 16,685.97   |   IDX 7,266.69   |   Bitcoin 66,278.37   |   Ethereum 3,071.84   |   Litecoin 82.22   |   AUD/JPY bergerak di bawah 104.50 setelah Tiongkok memutuskan untuk mempertahankan suku bunga, 6 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF berada di Sekitar 0.9100 dengan sentimen positif, 6 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD dapat terkoreksi lebih rendah jika gagal menembus level 1.2700, 6 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Potensi bullish EUR/USD masih ada menjelang pidato The Fed, 6 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp1.1 miliar dari capaian laba bersih tahun buku 2023, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp129.38 miliar, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp482.43 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,334, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,661 pada pukul 19:23 ET (23:23 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 40,179, 12 jam lalu, #Saham AS

Dolar Terjepit Isu Inflasi Dan Plafon Utang AS

Penulis

Indeks dolar AS (DXY) melanjutkan pergerakan sideways pada area tengah rentang 101.00-102.00. Sementara itu, major pairs berfluktuasi terbatas.

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) melanjutkan pergerakan sideways pada area tengah antara 101.00-102.00 dalam perdagangan hari Rabu (10/Mei), sementara pasangan-pasangan mata uang mayor berfluktuasi dalam rentang terbatas. Rilis data inflasi AS memperkuat spekulasi bahwa kenaikan bunga The Fed pekan lalu merupakan yang terakhir dalam tahun ini, sehingga menekan kurs dolar AS. Di sisi lain, isu plafon utang AS mencegah pelemahan kurs dolar AS yang lebih tajam.

DXY DailyGrafik DXY Daily via TradingView

Pertumbuhan data inflasi inti serta data inflasi untuk semua kelompok barang dan jasa di AS sama-sama meningkat 0.4% (month-over-month) pada bulan April 2023, sesuai ekspektasi pasar. Laju inflasi inti dalam basis tahunan terkoreksi dari 5.6% menjadi 5.5%, sedangkan inflasi untuk semua kelompok barang turun dari 5.0% menjadi 4.9%.

Data-data secara keseluruhan menandakan tekanan inflasi kian melemah. Dampak kebijakan moneter ketat yang dicanangkan The Fed sejak tahun lalu semakin meluas dalam perekonomian, sehingga bank sentral AS itu kemungkinan tak perlu menaikkan bunga lagi.

"Data (inflasi AS) hari ini selaras dengan ekspektasi dan tidak mengubah pandangan kami bahwa The Fed sekarang sudah menghentikan (siklus) kenaikan suku bunganya," kata Karyne Charbonneau, ekonom di CIBC Capital Markets.

Pasar awalnya merespons pengumuman data inflasi AS tersebut dengan menggenjot saham-saham Wall Street dan melepas dolar AS. Yield obligasi US Treasury juga selip tipis. Akan tetapi, pergerakan pasar segera termoderasi kembali sehubungan dengan terus memanasnya isu plafon utang AS.

Presiden Joe Biden dan para elite politik AS belum mencapai kesepakatan untuk menaikkan plafon utang pemerintah dalam negosiasi awal pekan ini. Partai Demokrat menginginkan plafon utang dinaikkan, tetapi Republik tak mau menyetujuinya sebelum ada kesepakatan dalam beberapa isu krusial lain.

Apabila kesepakatan seputar plafon utang AS tak tercapai sampai tenggat waktu pada tanggal 1 Juni mendatang, AS akan mengalami default dan pasar keuangan global berpotensi terguncang. Risiko ini menimbulkan kegelisahan pasar, sehingga suportif bagi dolar AS dalam jangka pendek.

Saat berita ditulis pada pertengahan sesi New York, EUR/USD dan AUD/USD masing-masing melanjutkan sideways di bawah ambang 1.1000 dan 0.6800. GBP/USD kembali mencetak level tertinggi satu tahun, tetapi juga kekurangan energi untuk reli di tengah ketidakpastian menjelang rapat Bank of England besok.

Download Seputarforex App

299372
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.